Dinamika dalam Mengajar
Mengajar bukan hanya problem memberikan bahan pelajaran, kalau hanya memberikan bahan pelajaran saja anak kecil pun bisa melakukannya. Namun bagaimana seorang guru bisa menciptakan muridnya benar-benar mengerti atau bahkan bisa menerapkan apa yang telah diajarkan itulah yang dibutuhkan dari proses mencar ilmu mengajar. Dinamikanya bukan hanya pada acara komunikasi dari guru, tapi juga dari proses para murid untuk mencernanya. Prosesnya lebih dinamis dari apa yang dibayangkan hanya sekadar mengajar.Alasan Seorang pendidik harus sabar sebab murid yang diajar tidak selalu mudah. Sebagian mempunyai kemampuan pemahaman yang bagus, sebagian lainnya bisa saja sangat sulit untuk memahami. Jika guru merasa puas hanya dengan mengajarkan, maka sebagian murid yang sulit tersebut tidak akan pernah bisa mengerti dan lulus sekolah. Hal itu belum termasuk murid yang bermasalah menyerupai nakal, terlalu malas atau acuh, yang juga menuntut lebih banyak kesabaran.
Sebenarnya setiap murid bisa diarahkan untuk belajar, hanya saja beberapa anak lebih sulit dibandingkan lainnya sebab mereka mempunyai masalah, terutama yang paling banyak yaitu pada aspek psikologis. Hal itu juga menjadi tanggung jawab dari pengajar untuk mencari solusi yang berbeda, agar anak yang sulit bisa mencar ilmu seoptimal anak yang tidak bermasalah. Karena tentu saja tidak bisa menuntut satu metode mencar ilmu bisa menuntaskan perkara dari setiap anak.
Belajar yaitu Proses
Hal lainnya yang juga harus dipahami yaitu bahwa mencar ilmu merupakan sebuah proses yang tidak sebentar. Kecerdasan, pemahaman apalagi keterampilan bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan hanya sekali aksi. Hal itu butuh beberapa puluh bahkan ratusan kali. Jika seorang guru tidak sabar untuk mengajari para muridnya, sulit juga untuk bisa berhasil menciptakan anak didik sukses belajar. Karena apa yang dilakukan tidak pernah hingga tuntas, mengalah ditengah jalan.Keberhasilan dalam mengajar dan mendidik bagi seorang guru kuncinya yaitu mempunyai sifat sabar. Karena kesabaran itu yang akan menciptakan seorang pendidik bisa bertahan menghadapi banyak sekali dinamika yang sulit dari murid dalam menjalani proses dari awal hingga akhir. Tidak ada siswa yang nyaman kalau diajar oleh guru yang temperamen atau praktis emosi. Bahkan bagi sebagian siswa hal itu menciptakan mereka lebih kasar atau sebaliknya semakin tertekan dan stres dalam belajar.
Itulah alasannya mengapa seorang pendidik harus sabar. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar